Harga Minyak Goreng Curah di Kota Magelang Turun Pasca-Lebaran

Harga Minyak Goreng Curah di Kota Magelang Turun Pasca-Lebaran

KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Harga minyak goreng curah atau nonkemasan di Kota Magelang pascalibur Lebaran mulai turun dari Rp22.000 per kilogram pada Senin (9/5) menjadi Rp18.000 per kilogram pada Rabu (11/5). Meski demikian, kondisi ini, belum sejalan dengan rencana kebijakan pemerintah yang mengatur harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah di kisaran Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram. ”Sudah turun, tapi belum sesuai dengan standard harga eceran tertinggi di pasaran,” kata Kepala Disperindag Kota Magelang, Catur Budi Fajar Soemarmo, Rabu (11/5). Sesuai HET, lanjut dia, berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 11 Tahun 2022, pemerintah menetapkan HET minyak goreng curah disubsidi seharga Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram. Pascalibur lebaran, ia membenarkan harga minyak goreng curah turun hingga 18 persen. Sedangkan harga minyak goreng kemasan, masih tetap yakni Rp25.000 per liter. Selain minyak goreng curah, beberapa komoditas kebutuhan pokok yang mengalami penurunan setelah libur Lebaran, seperti cabai, bawang, daging sapi, dan daging ayam. ”Gula pasir turun 3,37 persen dari Rp15.000 menjadi Rp14.333 per kilogram. Lalu, bawang merah turun 11,8 persen menjadi Rp34 ribu per kilogram. Kemudian, daging sapi turun sedikit 4,6 persen menjadi Rp138 ribu per kilogram,” jelasnya. Sedangkan daging ayam, turun tipis dari Rp40.000 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram. Satu-satunya komoditas yang naik yaitu bawang bombay menjadi Rp24.667 per kilogram. Sementara itu, salah satu pedagang Pasar Rejowinangun, Wahyuni mengaku turunnya harga minyak goreng curah belum sesuai harapan. Dampaknya, penjualan minyak goreng curah di pasar terbesar se eks-Karesidenan Kedu itupun masih lesu. ”Rata-rata pembeli minyak goreng curah itu pelaku UMKM. Jadi kalau mereka tidak beli ya sepi,” katanya. Ia menduga, para pelaku UMKM sudah punya pasar sendiri untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dengan harga yang lebih murah. ”Karena sudah beberapa bulan ini, terutama setelah harga minyak goreng naik, jarang sekali ada yang beli dalam jumlah yang besar,” ungkapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: